Rabu, 16 Februari 2011

Gunung Cibayat



Sebuah bukit atau gunung kecil bernama gunung Cibayat masih hijau dipenuhi pepohonan. Kalau dari peta , Gunung Cibayat ini tidak kelihatan namanya. Dari gunung Cibayat itulah sumber air yangkemudian ditampung dalam bendungan kecil bernama situ Cibayat. Penduduk yang tinggal ditepi situ tersebut menuturkan bahwa air situ cibayat berasal dari sebuah mata air yang tidak berhenti mengeluarkan air walau musim kemarau sekalipun . Sumber air yang jernih dan dingin tersebut juga dialirkan ke rumah rumah penduduk. sebuah kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Disebuah Masjid di tepi jalan seberang Situ Cibayat , kami mencicipi sejuknya air dari gunung cibayat. Tanpa pengolahan , air langsung tampung di bak dan disediakan kran untuk keperluan pemanfaatan air.
Dahulu ketika pohon digunung cibayat masih besar besar, debit airnya lebih besar lagi. Namun dari kejauhan memang pohon pohon besar sudah jarang kelihatan . Pohon kayu nampaknya sudah terdesak oleh populasi bambu . Ya walaupun hanya bambu asal lestari juga bermanfaat untuk kelestarian air.
Rumah makan tempat kami mengisi perut kami yang dimiliki oleh penduduk desa cibayat menuturkan bahwa sumber air situ cibatat bisa dimanfaatkan untuk memanjakan diri dengan berendam. Airnya dingin walau siang hari. Letak Mata air tersebut berada dibawah tiga pohon kelapa yang berjajar dan bisa dilihat dari tepi Situ. Jarak untuk mencapai sumber air tersebut adalah 2 km menurut pemilik warung . Kalau tidak khawatir akan keamanan tubuh , hampir saja saya masukkan air dari bak penampung kedalam bidon . Situ Cibayat, kami masih ingin kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar