Minggu, 20 November 2011

Sukajadi-Galudra




Rute Sukajadi ini sudah sering kami lewati, tetapi hari ini menjadi rute yang berat karena dari rute reguler tersebut kami sambung ke Tanjung sari dan dilanjutkan ke Galudra. Secara umum jalan di rute ini sudah mulus / halus . bahan yang dipakai untuk mengeraskan jalan terdiri dari dua jenis. Jenis aspal dan jenis semen cor.
Ketinggian rute ini seperti rute rute yang lain di Purwakarta hanya bermain di rentang 200 sampai 300 meter. Walaupun begitu rute ini cukup membuat paha saya kaku dan ga bisa digerakkan . Terpaksa kayuhan ku hentikan menunggu sampai kelenturan kakiku bisa diajak memutar rantai kembali.


Tidak penting seberapa cepat untuk bisa menyelesaikan rute ini , karena bagi pesepeda umat umatan seperti saya yang penting adalah mendapatkan kesegaran badan dan menemukan teman teman baru. Berangkat dari depan showroom Mobil milik ketua ISSI Purwakarta sekitar jam 7: 30 pagi , saya memerlukan waktu 1 jam dan 15 menit untuk mencapai tanjakan Gulampok . Sebuah tanjakan yang sangat melegenda , cukup membuat kaki kaki kita kaku dan ngadat untuk memutar rantai .
Selebihnya dari rute tersebut , mulai dari Sukajadi,Tanjungsari dan Salem , praktis hanya sisa tenaga yang masih membuat saya bisa menyelesaikan rute ini.
Bersepeda dibawah guyuran hujan , membuat beberapa kelompok pesepeda harus mencari tempat berlindung dari guyuran air.Sepanjang setengah dari rute ini , kami menyaksikan buah rambutan yang sudah merah kulitnya dan sesekali ada aroma buah durian yang menyegarkan.


Satu lagi yang membuat kami tetap berbesar hati untuk melewati rute ini di kelompok paling belakang sekalipun adalah adanya pemberi petunjuk arah untuk menyusul rombongan yang ada di depan. Anak-anak selalu memberi semangat kami yang tertinggal dibelakang. Jumlah rombongan yang lebih dari 20 orang membuat kami begitu diperhatikan dirute yang kami lewati. Keadaan tersebut membuat kami tidak tersesat dirute yang berbukit dan boleh dikatakan sepi dari polusi.
Setelah hampir membiarkan scoot merah tergantung selama 2 bulan . Gowes ke Galudra melewati Ban Besar Ciawi Tali menjadi obat rindu menggowes.
Walaupun Rute ini penuh turunan yang menukik dan rata rata rusak, Shimano Mekanikal disc brake masih mumpuni untuk menahan laju sepeda. Walaupun sudah berumur, Shimano Mekanikal disc brake tersebut tetap menjadi andalan .