Jumat, 28 Agustus 2009

Membongkar RST Omega TnL 100 mm

Penasaran juga sama fork depan andalan saya ini. RST ini saya beli di Rodalink Bandung. Waktu itu seri ini baru keluar. Sayang ketika dipakai terdapat bunyi tok-tok dari sisi kanan atau sisi hidrouliknya.
Untuk pengetahuan saja , fork ini memiliki leg hidroulik di sebelah kanan dan coil spring di sisi kiri. Secara umum Fork ini cukup handal melintas jalan rusak. Beberapa kali saya pakai melibas jalan di sekitar Advanture champ di Jatiluhur Purwakarta. Tidak ada kekhawatiran fork akan jebol. Begitu juga ketika melahap jalan macadam rusak di Curug Cijalu Cipancar Subang . Oke- oke saja. Mantab habis.
Masalah yang saya hadapi hanya suara itu. Lumayan berisik. Penasaran terus akhirnya saya putuskan membongkar jeroan fork tersebut. Nekat saja coil saya keluarkan dengan membuka dari setelan preload. Kunci yang saya pakai hanya kunci “gegep “. Dengan hati-hati , hasilnya tidak menimbulkan kerusakan dari cap yang berfbahan plastic keras tersebut. Lumayan Preload yang macet karena penyetelan preload yang melebihi batas bisa saya kembalikan . Preload yang dulu sleg / saya kembalikan pada fungsinya. Untuk mencegah sleg terulang pada bagian ujung ulirannya saya beri spacer dari bahan karet yang saya dapat dari seal senapan angin. Lumayan tidak khawatir over penyetelan lagi karena sedah diberi spacer untuk mencegah kejadian berulang .
Ternyata bunyi berisik tidak hilang. Tambah nekat bagian hidrouliknya saya keluarkan dari rumah . saya test jalan tanpa Hidrouliknya. Yah ,….. Bunyi berisik tok tok hilang sama sekali. Bagian hidroulik yang mempunyai berat 400 gram tersebut ternyata bisa di lepas dan fork tidak kehilangan fungsinya. Hanya fungsi Lock yang hilang.
Tidak ada alat yang dapat membongkar bagian hidroulik tersebut sehingga saya tidak bisa melakukan pemeriksaan terhadap part mana yang bermasalah. Bisa saja oil yang kurang. Namun untuk menambah oilnya tidak ada bengkel sockbreaker yang bisa melakukannya. Ya sudahlah mungkin sudah cacat dari sananya. Maklum saja namanya juga produk masal . Bisa saja terjadi cacat produksi yang tanpa mengaja lolos dari bagian Quality Control.

6 komentar:

  1. Wah mantep. Berani bongkar fork.
    Sayang ga ada foto2nya.
    Laen kali kalo bongkar2 didokumentasikan Om. Biar yg laen kebagian elmunya

    BalasHapus
  2. sebenarnya sudah diambil dokumentasi waktu bongkar, nanti saya lihat lagi arsip photo lama. makasih kunjungannya

    BalasHapus
  3. Gan, itu cara ngembaliin preloadnya gmn ya?
    ane kan setel preloadnya ke arah (-), eh mlah stlan preloadnya jd nongol keluar, ane puter ke (+) gak msuk2 gan, please pncrhannya gan...

    BalasHapus
  4. Assallamualaikum Gan

    Numpang sharing...taun 2010 ane pernah pake Omega yg lock & preload tp kok keras bgt ya, waktu agan lepas lcok hydrolicnya berubah nggak kekerasannya? Gara2 ane penasaran sm shock yg keras akhirnya ane nekat bongkar..tp malah rusak capnya :(, akhirnya ane ganti shock omega juga tp non lock cuma preload aja...maknyus bgt, empuk gan...

    Mohon pencerahannya

    BalasHapus
  5. Assallamualaikum Gan

    Numpang sharing...taun 2010 ane pernah pake Omega yg lock & preload tp kok keras bgt ya, waktu agan lepas lcok hydrolicnya berubah nggak kekerasannya? Gara2 ane penasaran sm shock yg keras akhirnya ane nekat bongkar..tp malah rusak capnya :(, akhirnya ane ganti shock omega juga tp non lock cuma preload aja...maknyus bgt, empuk gan...

    Mohon pencerahannya

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum...
    Saya juga pake fork RST OMEGA yg pake remote lock dan ada preloadnya, tp saya putar ke (-) dan ke (+) kok ga ada bedanya ya? Mohon pencerahannya
    Terimakasih

    BalasHapus