Minggu, 16 Mei 2010

surga di antara Curug dan Mulyasejati


Mengikuti trek atau rute yang dipandu GPS ,kami menyusuri pinggiran irigasi . Rute jalan makadam ada dibawah ban sepeda kami. rute ini kami lalui ketika kami berusaha mencapai Bendungan Ciawitemen melalui curuq,Mulyasejati . Jalan selebar truk pengangkut pasir, semakin lama semakin kecil dan pada beberapa ruas berubah menjadi jalan setapak ditepi hutan yang tinggal alang alang setinggi kepala kita.Jalan yang licin setelah diguyur hujan membuat kami sering menarik tuas rem diturunan . Tidak heran sepatu rim sepedaku habis disini. rute yang enak dilalui ini memaksa kami memanggul sepeda di pematang sawah yang lembek tanahnya. Usai mendorong sepeda dan mengayuh sebisanya melewati sebuah bukit barulah kami bertemu jalan makadam lagi . Jalan makadam membawa kami ke area hutan kotapohaci petak 27 a. Petak 27 a ini masuk wilayah pemangku hutan Purwakarta. Area ini terdapat jalan inspeksi hutan makadan. dibeberapa bagian jalan kami terpaksa turun dari sadel karena jalannya licin dan berlobang lobang. Panjang rute yang tersisa di GPS kami ketika kami menginjak jalan jalur penabangan berjumlah 14 km . jalan makadam selebar truk , naik dan turun mengikuti kontur tanah . Beberapa kali jalan dibelokkan melalui jalan setapak di sisi kiri karena jalan rusak parah. Pada saat musim hujan seperti ini motor trail saja tidak ada yang bisa lewat jalur ini. Demikian tutur penduduk setempat yang menyarankan kami untuk kembali saja, jangan diteruskan gowesnya. Beberapa rekan kami yang tipis nyalinya langsung balik kanan . Sebenarnya saya juga ragu , cuma nunggu teman teman yang lain balik kanan baru saya belakangan , he he sama saja .
Perjalanan kami terhenti ketika hujan lebat mengguyur daerah ini. Kotamaneuh sebenarnya sudah dekat, sayang sekali hujan membuat jalan tidak bisa kami lalui. Beruntung ada gubuk gubuk yang dibangun petani. Gubuk tersebut membuat kami terlindung dari hujan .Suatu saat kami akan selesaikan rute ini, kami memiliki hutang untuk menyelesaikan rute ini. Yang pasti menunggu trek kering .
Rute ini cukup menjanjikan. apalagi di Petak 27 a ini mulai dilakukan penanaman hutan kembali. Nanti jika pohonnya sudah mulai tinggi, jalur makadam ini pasti enam untuk dipakai gowes. Semoga pohon mindi yang ditanam di sini cepat tinggi.

Jumat, 14 Mei 2010

Seatpost Macet


Susah saja. itulah kata yang bisa saya ucapkan ketika sebuah seatpost terjebak di tempatnya. Seatpost yang ngadat ini disebabkan berbagai sebab. salah satu yang paling parah adalah diameter pipa sepeda tempat seat post itu ditempatkan tidaksesuai dengan tiang sadle . ( susah sekali sih menggambarkannya) . Pokoknya begitu dech .
Usaha untuk mengeluarkannya bisa bermacam macam,dari yang paling sederhana dengan menariknya keatas , memberi cairan pelumas dan lain lain
Pengalaman yang tidak menyenangkan ini saya juga pernah alami. Seat post kesayangan saya yang ringan dan enak , terjebak di frame Scott yang baru saya dapatkan . Frame klasik scott saya dapatkan dengan susah payah tersebut hampir saja tidak bisa saya pakai mapai-mapai ke sekitar Purwakarta. Berbagai cara sudah saya lakukan antara lain dengan memberi minyak pelumas, minyak rem dan minyak minyak yang lain, sampai sampai minyak kayu putih pun saya tuangkan berharap seatpost bisa dikeluarkan.
Usaha yang paling ekstrim adalah dengan memanaskan frame tersebut dengan obor propana . sebenarnya tidak tega juga memperlakukan frame Scott USA Team dengan sarkas seperti itu.
Setelah hampir putus asa, akhirnya dengan usaha yang cukup keras , seatpost bisa saya keluarkan dengan memakai palu dan besi pengganjal untuk memukul seatpost ke arah luar.
Singkat kata seatpost bisa saya keluarkan walau tidak bisa dipergunakan lagi setelah sekitar hampir 1 jam saya terus menerus menghajarnya dengan palu.

Senin, 10 Mei 2010

Menembus Wanawali- Cikadu


Antara desa Wanawali dan desa Cikadu dihubungkan dengan hutan jati yang lumayan luas. Jalan yang menghubungkannya bisa dilalui sepeda motor atau sepeda . Dibeberapa bagian jalan ini sudah dikeraskan dengan batu kali sebesar kepalan tangan orang dewasa. Rute ini lama kami ingin lewati, namun baru kemarin bisa terlaksana.
Gowes mulai memasuku jalan berbatu dan menanjak Citalang dan terus ke Selaawi. rute menanjak ini kami ukur sampai setinggi 100 meter . Perbedaan 100 meter tingkat ketinggian itu cukup menguras tenaga. Rute ini sangat bagus untuk dipakai bersepeda , rute ini benar- benar cross country . Disamping sepi, udara disini juga relatif segar. Sepanjang jalan yang kami lewati sebelah kiri posisi kami terdapat bukit bukit . Sampai desa Cibukamanah kami berhenti di sebuah warung untuk mengisi persediaan air dan menambah isi perut. Jalan yang terus menajak menguras tenaga kami.

Sepanjang yang telah kami lewati jalan nya cukup lebar , seukuran mobil kecil bisa melewati jalan ini. Namun kondisi jalan yang rusak tergerus air membuat hanya mobil tertentu yang bisa lewat di rute ini. Rute jalan dengan jalan berbatu dan menanjak baru berakhir ketika kami melewati lokasi SMPN 2 Cibatu. Dari jalan di atas bukit ini, kota Purwakarta dan desa desa sekitarnya bisa kita lihat dengan jelas.
Dari posisi teratas ini kita akan menikmati turunan panjang dan cukup curam sampai desa Wanawali. Enaknya turunan ini , jalannya sudah beraspal mulus .
Desa Wanawali kami tinggalkan ketika matahari belum di ubun ubun kepala. Memasuki hutan jati , kami menikmati sepenuhnya perjalanan ini. Tanjakan dan turunan silih berganti sampai menembus ke desa Cikadu. Rute ini bisa kami lihat dipeta kab. Purwakarta.Rasa penasaran melewati rute ini terbayar sudah . Terima kasih kepada teman kami kang Engkus yang menunujkan rute ini. Kang Engkus hapal rute ini karena sehari hari mengontrol jaringan tegangan tinggi. so pasti hapal dong kang tiap cek tiang jaringan selalu bawa GPS.

Rabu, 05 Mei 2010

Menyatukan Tiga Rute


Ada rute yang sangat menarik untuk di coba di sekitar kediaman saya. Dari rumah hanya sekitar 600 meter sudah bisa menemukan rute jalan makadam . Jalan makadam sejauh 1 km ini ada di jalan gang batu desa ciseureuh . Jalan ini akan menyambung jalan kecil beraspal disisi saluran irigasi dan ketemu dengan jalan desa Citalang.
Untuk masuk ke rute off road kita perlu melewati jembatan sungai ciherang. setelah tanjakan pertama kita mabil rute ke kiri menyusuri jalan bekas penambangan pasir,jalan dengan batu kali dan tanah ini cukup enak dilalui dengan ban ukuran 1.75 ke atas. Rute ini belum saya ukur dengan presisi, tapi kurang lebih mencapai 3 km. Keluar dari jalan bekas penambangan pasir kita akan bertemu lagi jalan aspal sejauh 1 km dan masuk lagi ke hutan . Jalan akses dalam hutan ini cukup untuk menguras tenaga kita . jalan dalam hutan ini tidak kurang dari 4 km . Setelah sebelumnya di jalan bekas galian pasir ada tanjakan panjang lebih dari 500 meter, di area hutan ini juga akan kita jumpai tanjakan tanjakan .
Potongan rute yang belum pernah kami lalui sebelumnya adalah jalur dari desa Cikadu ke wanawali . menurut rute di peta manual saya . ada jalan sepanjang hutan yang menghubungkan ke dua desa tersebut. Jalan tanah dikeraskan dengan batu kali ini sangat menantang untuk di lewati .Menyatukan tiga potongan rute ini menjadi rute yang cukup panjang , saya rasa cukup bagi yang ini bersepeda seharian penuh.

Senin, 03 Mei 2010

Mapai Wanayasa Cibeber


Wanayasa adalah lokasi favorit untuk di datangi goweser. Entah dari purwakarta , Cikampek , Karawang dan lain-lain . Rute tradisional yang bisa di tempuh dari Purwakarta adalah melewati jalan Terusan Kapten Halim.
Tantangan pertama selepas jalan kereta di Pasar Rebo, adalah tanjakan cihuni sejauh 1400 meter. Ditanjakan ini lumayan berat . Bagi yang belum pernah melewatinya akan terasa berat ketika melewati belokan pertama dan menanjak. Mengowes bersama 10 goweser, saya membiarkan teman teman meninggalkan saya dibelakang ketika melewati tanjakan ini . Saya cukup puas dengan melaju 10 km per jam di tanjakan ini.
Seterusnya jalan menanjak ringan namun tanjakan ini tidak berhenti sampai kita mencapai warung sate Anwar 1. Warung sate ini merupakan tempat yang di minati pengendara yang melintas di jalan ini. Berada di akhir tanjakan panjang dari desa Lebak Anyar , merupakan lokasi yang bagus. Menikmati sate Kambing , ayam bakar yang segar adalah suguhan utama rumah makan ini. Rumah makan ini sebenarnya bukan penyedia satu satunya kuliner di lokasi ini ada nasi liwet Ibu Dini. Dan lain lainya.

Selepas turunan kecil kita dihadapkan tanjakan panjang sejauh 2 , 5 km . Tanjakan ini baru berhenti setelah kita melewati peternakan ayam. Lepas dari dari tanjakan ini kita bisa sedikit memacu sepeda. Kalau dari tanjakan sebelumnya saya hanya melaju 8-9 km perjam. Di rute agak datar ini saya bisa menambah kecepatan sampai 15 km perjam . Saya tidak berani menaikkan kecepatan lebih dari itu. Saya khawatir ditanjakan pendek yang masih tersisa di depan bisa membuat kaki saya kram.
Wanayasa pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut bisa kami capai dalam waktu 2 jam gowes. Total waktu yang digunakan dari situ buleud ( 120 mdpl) ke Wanayasa adalah 2, 5 jam. Tambahan 30 menit ketika berhenti di hutan ranca darah . kami haru regroup sebelum sampai di lokasi finish
Dari wanayasa kami lanjutkan gower ke desa Cibeber. Rute ini menurun sedikit setinggi 60 meter saja . desa Cibeber berada pada ketinggian 640 mdpl, Ada rute yang enak untuk diulangi di seputaran daerah ini. Pada ketinggian 640 mdpl banyak pohon teh di tanam di lokasi ini.
Mengamil tempat sholat di masjid desa Cibeber kami merasakan sejuknya air di daerah ini. Siang hari bolong air terasa keluar dari lemari es yang kita simpan semalaman. Mak Nyess.
Selepas sholat makan siang penuh nikmat kami rasakan di desa ini . selesai menyiapkan sepeda, kami turun ke Purwakarta lagi. Menikmanti turunan sejauh 23 km. jalan menurun dan berkelok selepas desa Taringgul selalu membuat ketagihan siapapun yang gowes di rute ini.

Sepeda : Trek Sepeda MTBku
Cyclocom : Magic one MGCCL 14
GPS: Go GO 902
max spedd 68 km/jam
Peserta : Mang Ating, Pak Didin , Si Kong, Muria, Ucup, Engkus, Furqon , Acu, Aep. Rahmat, Bambangs,