Minggu, 14 November 2010

Menembus Kota Karawang Baru Curug


Disekitar kawsan Industri Kota Bukit Indah ada rute berbatu/ makadam yang ringan yang bisa kita gowes kalo lagi enggan keluar kota yang jauh.rute makadam/ jalan rusak dapat kita temui begitu memasuki gerbang Kota Karawang baru.
Cukup mengenaskan perumahan yang sebenarnya lumayan lengkap ini . Jalan Masuk yang luas, bangunan yang luas. fasilitas umum yang sudah siap pakai. Entahlah kami tidak menemukan jawaban yang pasti ketika berhenti di dalamnya dan menanyakan mengapa kota baru ini sepi dan seolah tak berpanghuni sama sekali.
Lintasan/ trek yang benar benar berlumpur dan becek dapat kita temui selepas perumahan ini. Jalan Inspeksi tang membelah persawahan yang menghubungkan daerah ini dengan jalan raya purwakarta - kosambi dapat kita nikmati jika hanya sekedar mencari fun xc yang ringan . Walaupun rute ini tidak begitu ekstreem namun harus hari hati melewatinya, salah salah ban kita tergelincir di lobang bekas kendaraan yang melintas jalan ini.
Banyuak cabang yang bisa kita ekplorasi di jalan inspeksi tersebut. Saya tidak bisa memastikan jalan inpeksi apa ini. Tulisan dipapan petunjuknya sudah banyak yang terkupas dimakan cuaca panas dan hujan.
Rute pendek 3km an. berbatu dan bertanah tersebut cukup saya minati selama ini syukur hari ini besa terpenuhi melintasinya. sepeda jadi kotor , sepati terpapar lumpur saya biarkan jadi saksi nikmatnya melintas rute xc.
perjalanan pulang melintas jalur ini ke kota Purwakarta juga tidak kalah seru. Tanjakan Cisalak di kampung Cisalak cukup membuat kecepatan saya menjadi di bawah 10 km / jam atau hanya tinggal 1 digit saja.

Senin, 08 November 2010

Plered Kota Tersibuk











Plered yang saya maksud adalah kota Plered Purwakarta. Ada beberapa kegiatan Ekonomi yang terus berdenyut disana. Sebut saja sentra keramik dan Gerabah. Penambangan galian C, Industri Pertanian dan Peternakan.






Gowes kali ini minggu tanggal 7 Nopember 2010 , kami mengunjungi kota Plered ini. Sepanjang Jalan yang harus kami lalui hanya ada dua tipe , menanjak dan menurun saja. jalan datar hampir tidak ada.
Sentra ekonomi yang bisa kami saksikan adalah desa Sukatani. Ditempat ini walaupun sudah tergerus oleh dominasi Toll Cipularang yang merobohkan hampir 90 % kegiatan ekonomi rakyat sepanjang jalan lama namun masih kami saksikan bekas bekas kejayaan peuyem, dan keramik hias , pot pot kembang di sepanjang jalan Sukatani. Masyarakat sekitar menamai kawasan ini dengan sebutan Bendul. kalo Sudah mencapai Bendul yang ditandai dengan banyaknya pot keramik/ Gerabah dijual ditoko toko dan juga peuyeum/ Tape singkong di gantung di etalase , itulah kawasan Bendul. Kawasan ini pada masa jayanya memutar ekonomi kawasan ini.
Selepas Bendul , jalan sudah menurun terus sampai kota Plered. Kota Plered bisa kitandai dari kejauhan dengan banyaknya tower pembakar keramik/ berabah. memasuki daerah Plered . Sate maranggi yang disajikan di banyak warung di pinggiran jalan . Kata orang orang , Sate Plered maknyuus.
Sepanjang jalan menuju pasar Plered atau sentra ekonomi kota kecamatan ini. Keramik, Gerabah dipajang di ruang ruang pamer di sepanjang jalan . Gerabah tempat minum, dan aneka pot bunga ada disini. Di kanan dan kiri jalan bisa kami saksikan bahwa kejayaan industri keramik dan gerabah ini belum habis.
Sepeda Terus saya gowes. Kemacetan yang memanjang dari pasar kota ini sampai lintasan kerata api membuat rombongan kami mencari jalan pintas menghindari kemacetan. Memang semakin macet , tanda kegiatan ekomoni masih berputar. Biarlah macet karena keramaian pasar. Berbagai hasil bumi di transakasikan disini. jengkol. mangga, pisang dan buah buah lainnya bisa kami rasai aromanya ketika melintas.
Hmm. Plered tidak ada habisnya. apalagi menjelang hari raya kurban ini. Pasar Hewan Plered yang terbesar di Kab. Purwakarta sedang menuai panennya.
Di kejauhan , sumber ekonomi lain juga sedah perproses. Dua gunung kecil tampak di ambil batu batuannya. pagi siang dan malam sepertinya batu gunungg gunung tersebut terus memberikan manfatnya kepada manusia.
Gowes kami mencapai lokasi yang kami tuju. Makan siang gratis dari kebaikan teman kami bp Rahmat Bayu Asih , begitu saja kami memanggilnya namanya pak rahmat kerja di rumah sakit bayu Asih Purwakarta
goweser: 8 orang
ketinggian : 120- 310 mdpl
max speed: 52 km/j

Senin, 01 November 2010

Ke Kampung Air


Menyambung rute minggu sebelumnya, kami datangi lokasi kampung air . Ada di unjung jalan tanggul jatiluhur. Selama bertahun tahun sepedahan baru sekarang tahu ada tempat dengan view yang bagus dan relative sepi dari hilir mudik mobil wisatawan. Tempat tersebut memang OK. Dari atas jalan / bukit danau dengan jaring apung dibawah tampak indah.

Dari sini kita juga bisa lihat perahu dayung dan perahu bermesin hilir mudik mengantar keperluan rumah rumah di atas air dikolam jaring apung. Jalan yang mengantarkan kami ke tempat ini juga cukup mudah . Melewati desa Pasir Ipis dan melewati tanggul bendungan biasanya hanya memakan waktu 1 jam. Mencapai lokasi ini ketika matahari belum diatas ubun ubun . Kami langsung ngeriung dan menikmati bacang, gorengan bala bala serta pisang coklat goreng yang manis buatan Purwakarta tentunya. Jika ingin menikmati ikan bakar yang benar benar fresh, disini tempatnya, rindang dan indah viewnya.