Senin, 20 Juni 2011

Melintasi Sukajadi -Ciherang



Jalan terputus antara ke dua desa tersebut. Satu satunya jalan yang tersedia hanyalah jalan memutar yang jaraknya 3 kali dibandingkan jika menggunakan jalan pintas. Jalan pintas tersebut lumayan menyenangkan bagi pesepeda yang mencari jalan jalur sempit (single Track).

Jalur ini memang menjanjikan pengalaman bersepeda yang unik. Betapa tidak, kita akan melewati jalan bebatu dan menanjak pendek kurang dari 200 meter pada setiap ruas tanjakannya. Tanjakan seperi ini tidak lah sulit namun kategori tanjakan di daerah pinggiran purwakarta ini adalah berelevasi yang memaksa pesepeda menurunkan rasio gearnya.

Melewati Desa Parakan Lima , kendaraan bermotor yang kita temui relative sedikit, bahkan ketika sungai Ciherang sudah dapat kita lihat di sebelah kiri jalan dengan jarak kurang dari 100 meter maka rimbuna hutan bamboo dikanan jalan menyediakan oksigen segar yang segera dapat menambah kjesegaran tubuh kita.

Ide awal untuk melintas rute ini adalah ketika saya melihat di situs wikimapia, bahwa antara desa ciherang dan sukajadi itu ada jembatan gantung diatas sungai ciherang. Yang kedua adalah kenyataan bahwa saya belum pernah bisa menyelesaikan tanjakan gulampok . Dari Desa Sukajadi tanjakan gulampok memang tampak menantang.

Bukit Pasir Muncang berpohon bambu dan memiliki jalur setapak memberikan pengalaman berbeda ketika kami melewatinya. Walaupun bukit Pasir Muncang tersebut kecil, saya rasa tidak ada kendaraan bernotor yang dapat lewat. Sudut tanjakan jalannya dibuat hanya untuk lewat orang.

Kamipun semua turun dari sepeda untuk menuruni bukit itu. Kalau jalan setapak ini dibuat melingkar mungkin jalur ini bias digowes/ gowesable .

Beberapa pemandangan indah yang dapat kita peroleh saat melewati rute ini adalah :

1. Jembatan kereta Cisalada

2. Jembatan kayu desa sukajadi

3. Anak anak sungai Ciherang

Selesai melewati jembatan gantung, acara nuntun sepeda masih berlanjut karena , jalan seolah terhenti disitu. Jalan yang semestinya tidak dilewati karena becek. Terpaksa kami menuntun lagi sepeda untuk sampai didesa Ciherang. Selesai jalan dipematang sawah, akhirnya dengan menggowes melewati jalan bebatu dan menanjak kurang lebih 200 meter kami mencapai jalan aspal dan terus menggowes sampai Pasawahan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar