Senin, 20 September 2010

Karawang Yang Tetap Panas

Berangkat dari alun alun Situ Buleud kami berempat lalaunan menuju kosambi. Titik pos pemberhentian yang kami rencanakan. Perjalanan dari Purwakarta menunju Kosambi lancar walaupun perutku terasa lapar ketika sudah mencapai desa Cimahi. Tengok kanan kiri kok ya warung warung masih pada tutup. Berharap ada warung yang buka dengan menyediakan tahu isi atau bala bala.
Tak terasa warung yang saya harapkan tidak kunjung saya temukan bahkan ketika kami sudah sampai pertigaan Kosambi. Akhirnya sesuai rencana kami istrirahat di pos I , Stasiun Kereta api Kosambi. Sebuah warung kecil yang kami pilih menyuguhkan teh panas dan beberapa bungkus roti yang segera berpindah ke perut kami. Beberapa pisang koreng yang masih hangat baru diangkat dari penggorengan juga kami habiskan.
Puas mengisi perut kami lanjutkan bersepeda menuju Talagasari. Waktu sudah mendekati pukul 11 siang. Karawang masih tetap panas. air dalam bidon terasa sedikit , sebentar sebentar berpindah tempat melewati kerongkongan kami. Memburu waktu sholat duhur, kami terus memacu sepeda melewati kali buaya . Berbelok kekiri melewati hamparan sawah yang mengering kami mencapai suka merta . Sebuah Masjid didaerah ini menjadi titik pemberhentian kami. Kakiku sudah kram di titik ini. beruntung ada masjid ini bisa rebahan sebentar setelah sholat duhur. Airnya sejuk walau tidak dingin. Sepanjang Ciranggon ke kutawaluya, hampir setiap 200 m ada masjid .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar