Rabu, 31 Maret 2010

Menembus Batas Purwakarta Cianjur

Sungguh, ini perjalanan yang tidak kami siapkan sebelumnya, Yang benar saja , perjalanan lintas kabupaten dengan medan pegunungan dan melewati jalan antar desa harus kami selesaikan dalam satu hari. Suatu misi yang belum terfikirkan sebelumnya.
Mengambil rute Cirata, Maniis citamiang dan lanjut ke Cikalong kulon . Rute ini memang sering kami ukur- ukur untuk bisa suatu saat kami lewati. Namun sampai sejauh ini, mengingat jarak dan medan yang berat kami belum ada rencana menjalaninya, sampai akhirnya saat yang menakutkan itu tiba.
Ada satu anggota bersepeda kami yang sengaja menyembunyikan titik finish ketiga gowes minggu 28 maret kemarin . Beliau hanya mengatan tujuan gowes kali ini adalah ke cirata. Disana ada kolam ikan kerabatnya . setelah sampai dikolam tersebut rencananya makan siang dengan memancing ikan terlebih dahulu.
Rupanya bukan Cirata tujuan perjalanan kali ini tetapi Jangari , sebuah lokasi wisata air di Kabupaten Cianjur.Memang masih di waduk Cirata juga namun jika diukur perbedaan jaraknya seperti bias 50 km dengan medan naik dan turun khas pegunungan . Beberapa gunung yang harus kami lewati adalah : Gunung Cantaian, Gunung Paroeng, Gunung Karung, dan yang mengerikan tanjakan Gunung Boyot. Gunung Boyot ini yang memisahkan antara Purwakarta Cianjur.Di ujung tanjakan inilah perbatasan itu berada. Bisa dilihat dari adanya Pal batas yang tertulis disana.
Perjalanan baru mencapai titik tujuan , jam 4 sore. Setelah melewati tantangan medan tersebut, hanya 2/3 dari goweser yang sampai ke tujuan , 1/3 dari jumlah tersebut dinyatakan gugur dimedan Gowes, Masih beruntung bukan gugur di medan pertarungan .
Pukul 18 petang kami kembali dari Jangari. Dibawah rintik hujan kami menumpang dua buah pick Up menuju Padalarang. Dari Padalarang kami Night riding tanpa lampu. Mau tidak mau kami tidak mungin menginap, hari senin kami sudah harus bekerja lagi.
Alhamdulillah , pukul 11: 30 malam saya sudah sampai dirumah. Cukup lama, setelah pada beberapa km sebelum sampai rumah ban depan saya bocor. Tanggung , saya tuntun saja sampai rumah, terlalu lama kalau harus ditambal. Biar tuntun saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar