Kamis, 04 Februari 2010

Rute Lain ke Stasiun Cikadongdong

Sudah ga tahan rasanya , 2 minggu ga mancal sepeda karena berbagai alasan sar’i. mulai ngantar belanja istri , sampai ngantar anak les. Tapi hari minggu ini sudah saya niatkan pokoknya mesti gowes. Tujuan giowes kali ini sadah saya tentukan . stasiun Cikadongdong Desa Puteran Cikalong Wetan Bandung..
Pagi sudah hampir lewat ketika kami 7 orang mengarahkan sepeda menuju Plered . Seperti biasa perjalanan ke arah Plered agak lambat . Purwakarta yang berada pada ketinggian 120 m dpl dan Plered yang berada pada level 300m dpl membuat saya berkali kali memakai gigi super low 34 .
Syukur bisa mencapai Plered tanpa nuntun. Itu saja target yang saya ingin capai.
Rute yang biasa diambil jika gowes ke daerah Cikalong adalah Plered –Citeko- Cirata. Namun pakem itu tidak saya pakai lagi, sejak menenteng GPS saya putuskan mencari rute lain , Walau bukan baru tapi yang tidak biasa dilalui para goweser di daerah ini.
Melalui pertigaan jembatan ketera api Plered saya ambil jalan lurus , menghindari keramaian pasar tumpah , melewati jalan setapak yang sudah dikeraskan sepanjang sungai kecil yang akhirnya bisa menyambung dengan jalan Plered - Sempur.
Desa Sempur yang penuh dengan suasana pesantren kami pakai sebagai pos pengisi tenaga. Disini kami berhenti di sebuah warung pinggir jalan tepat didepan rumah kepala desa Sempur.Berbagai makanan dan buah ada disini. Dan kalo masih perlu makanan lain kita bisa dapatkan ditoko kepunyaan kepala Desa Sempur. Sepertinya lengkap sekali tokonya. Harganya juga wajar atau murah.
Jika masih belum cukup , di sebelah toko ada warung sate maranggi yang sepertinya mak nyuuus , dilihat dari yang pada makan di warung sate ini.
Dari lokasi ini rupanya jalannya terus menanjak walau tidak kami sadari. Menanjak entah berapa jauhnya tidak saya catat . Yang pasti tanjakan baru berhenti di ujung pertigaan desa Depok . Jalan kekanan bisa menuju Darangdan sedangkan ke kiri adalah ke Waduk Cirata melalui beberapa desa lagi.
Beberapa kali kami berhenti untuk mengagumi keindahan panorama alam di sepanjang rute ini. Jalan yang beraspal mulus dan areal persawahan yang sedang dipanen membuat kami tidak menyesal memilih rute ini. Sungguh paduan yang bagu antara pembagunan dan keindahan alam ada di jalur Sempur - Depok .
Setelah tanjakan ada turunan dan setelah turunan ada tanjakan , itulah hukum bersepeda. Gowes tanpa menyesal membuat kami mencapai waduk Cirata pada tengah hari. Perjalanan kami lanjutkan dengan mencoba rute potong jalan . melewati bukit “bening “ Melewati Bukit / gunung ini sepeda harus kita panggul dan mendaki terus jalan setapak.melewati rute setapak ini sangat merepotkan saya, sejujurnya saya ga siap rute manggul sepeda ini.berat sekali hampir hampir ada rute yang hanya bisa dilewati dengan setengah metrangkak sambil menggendong sepeda.
Selesai panggul sepeda bertemu jalan lagi , rupanya desa Ciroyom telah kami lewati, dan Stasiun Cikadongdong sudah semakin dekat ( bersambung )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar