Senin, 30 Maret 2009

Tour Pasir Munjul - Pasawahan


Melewati bukit dan gunung, menyeberang sungai dan melintas persawahan , itulah ringkasan rute kali ini. Minggu 22 Maret 2009, 11 pria tangguh menggowes sepedanya dari depan Rumah sakit Gunung Puteri Purwakarta.
Rute yang kami lewati rencananya berakhir di danau cirata , namun karena salah melewati jalan akhirnya kami finish di Pasawahan . Jauh sekali biasnya , bisa dikatakan 180derajat bergesernya.
Pagi jam 08:35 , rombongan bergerak dari Situ Buleud ke arah Ciganea melalui jalan raya Purwakarta - Bandung atau melalui jalan lama. Medan merupakan jalan raya dengan aspal mulus. Sesampainya di jembatan kereta api yang melintas di atas jalan raya , kami mengambil jalan kecil yang belok ke arah kiri. Dari sini nuansa cross country sudah terasa, jalan merupakan jalan desa yang sudah dilapisi dengan aspal , namun demikian terdapat pula beberapa ruas yang cocok dilewati dengan sepeda gunung ber - ban besar.
Dua Tanjakan kita lewati sebelum bertemu kembali dengan jembatan kereta api diatas kepala kita. Dalam peta daerah tersebut tertulis desa Cisalada.disini kita bisa melihat sawah yang mulai dipanen. Dengan mengikuti jalan tersebut , kita akan mencapai daerah Cijambe dan kemudian Krajan satu.
Berhenti di sebuah warung dipertigaan jalan adalah awal menyimpangnya jalur.
Perjalanan yang hanya berbekal peta terbitan lama yang tidak menyertakan nama desa membuat kami bertanya sana sini. Penunjuk jalan mengatakan jalur kiri adalah jalan buntu, belok kanan bisa ketemu jalan . kamipun mengambil jalan ke kanan , menaklukkan tanjakan panjang , dan bertemu jalan besar .
Gowes tanpa berhenti sampailah kami di desa Cibodas , suatu desa yang berada di daerah Cianting , Plered .untuk memenuhi hasrat cross Country kami mengambil jalan ke kiri dan berharap finish di daerah Pasawahan.
Jalan menanjak sejauh hampir 1 km cukup menguras stamina , wajar saja kami sudah memasuki daerah perbukitan disekitar desa munjul jaya. Kami tetap melanjutkan gowesan .
Setalah melewati persilangan jalan tol di daerah Pasir Munjul kami menemui bonus turunan yang lumayan panjang , jika diukur panjang turunannya bisa melebihi jarak 2 km. Satu hal yang membuat kami takjub ketika melewati turuna yang panjang kami berpapasan dengan seorang pemuda berjalan pelan menunju arah berlawanan dengan kami sambil memanggul karung berisi sesuatu. Kami tidak tahu apa isinya namun kelihatan sesuatu yang bertat. Turunan dengan jalan gravel baru habis ketika jalan tersbut juga berakhir .
Setelah sholat duhur, sepeda kami tuntun melewati pematang sawah dan melintas sungan tanpa jembatan bolak balik 3 kali. Menyeberang sungai ini sangat menarik , beberapa goweser terpeleset dan basah tekena air sungai.
Setelah sungai dan sawah kami lewati barulah kami bertemu dengan jalan beraspal. Namun jalan aspal bukan surga bagi kami , karena di depan terpampang lima tanjakan yang cukup panjang sebelum kami mencapai finish di Pasawahan.

1 komentar:

  1. Wah, asyik nih dapat referensi perjalanan. Pak trex Pasir Munjul - Pasawahan kayaknya asyik. Insya Allah saya dan kawan2 akan mencobanya.

    BalasHapus