Senin, 17 Agustus 2009

Pendakian ke Tangkuban Perahu


Tangkuban Perahu berada pada ketinggian 1803 mdpl . Terletak di Kabupaten Bandung Barat yang berbatasan dengan Kab. Subang . Untuk mencapai Gunung ini kita bisa melalui 2 cara. Pertama melewati jalan cagak - Ciater- Tangkuban Perahu.Yang kedua Sagala Herang - Ciater -Tangkuban Perahu.
Berkaitan dengan kemungkinan volume kendaraan yang melintas, saya memutuskan untuk memilih jalur Sagalaherang-Ciater- Tangkuban Perahu. Jalur ini relativ lebih panjang dari rute yang pertama.
Titik keberangkatan kami ada di desa Dayeuh Kolot , sebuah desa di kecamatan Sagalaherang Subang. Desa ini kami pilih karean kami bisa memarkir alat transportasi kami dengan aman . Kami menemukan Rumah makan yang menyediakan masakan khas jawa barat dan menyediakan tempat parkir yang cukup bagus di halaman depan rumah makan tersebut. Rumah makan ini saya lupa menanyakan namanya , namun bisa ditandai dengan keberadaannya berada di kiri jalan jika kita berangkat dari Purwakarta. Bahkan bukan hanya sekedar parkir , Tuan rumah yang baik ini mempersilahkan kami memarkir katana kami di halaman kediaman pribadinya yang berada di sebrang warung nasinya. Jika kita melewati warung nasi ini kita bisa mampir. Tanda yang dapat kami berikan adalah rumah makan / warung ini memiliki bangunan lantai 2/ loteng kecil di bagian depan.Dan terletak sebelum sebuah turunan u turn memasuki kecamatan Sagalaherang.
Pukul 08:30 pagi tanggal 15 Agustus 2009, suatu tanggal yang telah kami rencanakan selama kurang lebih tiga bulan yang lalu untuk mendaki puncak Tangkuban Perahu. Berjarak kuang lebih 50 meter didepan warung nasi terdapat sebuah jalan kecil namun sudah diberi lapisan aspal yang mulus , bisa kita lewati untuk mencapai daerah Ciater. Dari titik ini permukaan jalan relativ halus. ini artinya kita bisa memakai ban ukuran sedang atau 1.75 saja. Penggunaan ban ukuran yang lebih besar dari ukuran tersebut tidak begitu diperlukan untuk bisa menyelesaikan rute ini.
Jalan menanjak dari titik awal keberangkatan sampai desa Ciater harus disiapkan untuk bisa melewati rute ini. Puncak Tantangan akan kita rasakan setelah kita melewati Capulaga champing Ground. Disini kita menghadapi tanjakan yang cukup menguras stamina. Tidak jarang ban depan saya sampai terangkat untuk tetap bisa melaju. Di ujung tanjakan kita bisa bertemu lapangan sepak bola yang bisa kita gunakan untuk regroup jika ada anggota yang tercecer ketika melewati tanjakan ini.
Jika kita memiliki banyak waktu, di seberang lapangan bola , kita bisa menemui sebuah Curug atau air terjun, Lumayan tidak sampai 2 km dari lapangan bola tersebut adalah lokasi curugnya.
Dari lapangan bola ini kita bisa menikmati pemandangan perkebunan teh , dan lumayan jalan yang kita hadapi sedikit agak rata. 2,5 km kurang lebih dari lapangan ini kita akan mencapai desa Ciater.
Dari Ciater jarak yang kita p;erlukan untuk mencapai kawah tangkuban Perahu tinggal sekitar 9 km lagi. Namun jangan anggapo remeh jarak ini . dari titik ini tidak ada lagi menadn datar , 95 % tanjakan . Salah satu alasan mengapa rute ini tidak dipakai lagi pada balapan sepeda jalan raya adalah karena tanjakan dahsyat tersebut.
pukul 01:00 kami mencapai kawah Tangkuban Perahu. Lumayan Lambat. Harus saya akui beberapa kali saya turun dari sadle untuk mengambil kesempatan istirahat. saya beberapa kali mendorong sepeda untuk sampai ke titik 1803 m dpl.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar