Selasa, 06 September 2011

Gowes Pertama Setelah Lebaran

Tidak menunda suatu pekerjaan merupakan kebiasaan baik . Dan kebaikan harus dibiasakan , oleh karena itu segera pada pekan pertama setelah lebaran kami langsung saja bertekad mengayuh pedal sepeda kami. Berapa orang yang terkumpul pokoknya gowes dulu. Seberapa jauh atau dekat yang penting mulai dulu.
Rute yang kami pilihpun tidak begitu ekstrim . Melewati rute yang nyaris tidak akan ketemu kendaraan roda 4.
Minggu 4 September 2011, sebanyak 5 orang penyuka sepeda gunung mencoba mendatangi kampung Jawa . Sebuah kampung yang jauh dari hiruk pikuk kota. Rute terseebut kami pilih untuk menghindari pertemuan dengan pengguna jalan bermotor lainnya yang memang masih dalam suasana pulang balik lebaran 2011.
Lumayan setelah vakum dari aktifitas bersepeda selama satu bulan . rute ke kampung jawa melewati kota bukit indah pada rute pulangnya merupakan awal yang baik untuk kegiatan bersepeda .

Senin, 05 September 2011

Ke (kampung) Jawa lewat (cikao )Bandung

Lokasi Kampung Jawa akhirnya sampai juga saya ke sana. Kampung jawa ini berada di sekitar sungai Citarum . Entah kapan komunitas orang jawa ini berada ditengah tengah masyarakat Sunda. Komuniktas ini tidak berjumlah banyak , hanya saja bisa dikenali dari bahasa yang mereka pergunakan.
Berawal dari menyebeberang sungai citarum di kampung Talibaju, saya sudah bisa menemui beberapa orang kampung jawa tersebut yang kebetulan juga menyeberang. Penyeberangan dengan perahu tanpa mesin tersebut menjadi jalan terpendek untuk menuju "dunia luar". Memang beberapa penduduk yang saya temui masih menggunakan bahasa jawa. Luar biasa mereka bisa bertahan dilokasi yang cukup terisolasi.Di penyeberangan kampung Talibaju kita cukup membayar 2 ribu sekali menyeberang , sudah termasuk sepeda yang kita bawa
Jalan memang menanjak dan berbatu . Biasalah Jalan kampung memang seperti itu. Kanan dan kiri pohon pohon masih rindang walaupun perlahan pohon kayu yang ada mulai tergantikan dengan tanaman bambu.
Aktifitas pengambilan kayu bisa kita rasakan disini. Dimulut kampung bisa kita temui pembuat kusen dengan bahan bahan yang sepertinya bisa diambil dari sekitar rumah mereka. Satu , dua potong kayu yang sudah berbentuk persegi juga bisa kita temui tergeletak di pinggir pinggir jalan.
Menggowes menaklukkan rute ke kampung jawa memang wajib diulang . Pada saat udara tidak terasa panas seperti saat ini, melewati rute ini pasti lebih menarik. Rute ini bisa kita buat panjang dengan mengambil jalan ke arah kampung Nerogtog. kampung Nerogtog adalah nama kampung yang sepertinya sudah ada sebelum republik ini berdiri.
melewati rute ini harus berbekal recovery kit dan pengat tubuh . Sepanjang trek lebih dari 30 km dengan jalan berbatu ini jarang ada warung. salah satu warung yang menyediakan air minum dan makanan ada di kampung Cilele. Adapun tukang tambal ban dapat kita temui di kampung Nerogtog.